Muharram: Niat puasa sunnah tasuah dan asurah tanggal 9 dan 10 suro

NIAT PUASA MUHARRAM / SURO 

niat puasa mutlak,

seperti: “Saya niat puasa,” atau dengan cara yang lebih baik sebagaimana berikut:

 

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ.

Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ.

 

Niat puasa Tasu’a secara lengkap

 نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

 

 Nawaitu shauma Tâsû’â-a lilâhi ta’âlâ.

Artinya, Artinya: Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ.

 

Niat puasa Asyura secara lengkap

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

 Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.

Artinya: Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.

 

Selain niat di dalam hati juga disunnahkan mengucapkannya dengan lisan. Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat puasa Muharram dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawâl (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh (Al-Malibari, Fathul Mu’în, juz II, h. 223).



Sumber:


 

niat puasa mutlak, seperti: “Saya niat puasa,” atau dengan cara yang lebih baik sebagaimana berikut: نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ. Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ. Niat puasa Tasu’a secara lengkap نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى Nawaitu shauma Tâsû’â-a lilâhi ta’âlâ. Artinya, Artinya: Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ. Niat puasa Asyura secara lengkap نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ. Artinya: Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ. Selain niat di dalam hati juga disunnahkan mengucapkannya dengan lisan. Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat puasa Muharram dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawâl (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh (Al-Malibari, Fathul Mu’în, juz II, h. 223).

Sumber: https://lampung.nu.or.id/syiar/dalil-puasa-muharram-beserta-tata-cara-dan-kemuliaannya-SJqhu


___
Download NU Online Super App, aplikasi keislaman 
niat puasa mutlak, seperti: “Saya niat puasa,” atau dengan cara yang lebih baik sebagaimana berikut: نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ. Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ. Niat puasa Tasu’a secara lengkap نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى Nawaitu shauma Tâsû’â-a lilâhi ta’âlâ. Artinya, Artinya: Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ. Niat puasa Asyura secara lengkap نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ. Artinya: Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ. Selain niat di dalam hati juga disunnahkan mengucapkannya dengan lisan. Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat puasa Muharram dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawâl (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh (Al-Malibari, Fathul Mu’în, juz II, h. 223).

Sumber: https://lampung.nu.or.id/syiar/dalil-puasa-muharram-beserta-tata-cara-dan-kemuliaannya-SJqhu


___
Download NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap! https://nu.or.id/superapp (Android/iOS)

Komentar