Cara memilih ilmu, Guru, Teman Belajar, cara tekun dalm belajar !Taklim Muta'alim 1445-02

Taklim Muta'alim 1445 H
Fasal 3

Pertemuan 02

 

Cara memilih ilmu, Guru, Teman Belajar, cara tekun dalam belajar !Taklim Muta'alim  1445-02

Langkah memilih seorang guru melalui perenungan dan pemikiran cerdas. Adapun yang dipertimbangkan
1. Kealiman guru (keilmuan yang mumpuni) 
2. Kewiraan guru (sedikitnya kemaksiatan yang dilakukan) 
3. Umurnya lebih tua. 

Pendapat syeh Abu Hanifah: saya berguru pada yang berakhlaq mulia, penyantun, penyabar; makanya saya berhasil seperti ini. 

Cerita syeh Abu Hanifah: "Ahli hikmah pernah diajak musyawarah oleh seorang yang akan pergi ke Buhoro untuk menuntut ilmu".
Kesimpulannya:
Langkah memilih guru:
1. Perenungan 
2. Berpemikir cerdas
3. Bermusyawarah

Sesuai perintah dan yang telah dilakukan Nabi, Musyawarah diterapkan pada:
1. Pelajar/ santri yang akan mengaji. 
2. Semua urusan teelait pertemanan
3. Semua urusan terkait keluarga
Nabi saja menjalankan itu, apa kamu lebih cerdas dari Nabi. 
Kata saidina Ali: "Tidak akan binasa orang yang mau berunding".

Kesempurnaan seseorang terbagi 3:
1. Orang yang sempurna
2. Orang yang setengah sempurna
3. Orang yang tidak sempurna sama sekali. 
Orang yang sempurna: seorang yang berpendapat, pendapatnya benar, dan mau bermusyawarah. 
Orang setengah sempurna: seorang yang berpendapat, pendapatnya benar, tapi tidak bermusyawarah. 
Orang yang tidak sempurna sama sekali: seorang yang pendapatnya salah, dan tidak mau bermusyawarah. 
Mutiara kata dari imam Ja'far Shodiq pada imam Sufyan Tdauri:
"Musyawarahkan urusanmu kepada orang yang takut kepada Allah".

Perbuatan luhur dan perkara yang sulit itu mencari ilmu. Maka musyawarah menjadi lebih penting dan menjadi lebih wajib. 

Komentar