Media belajar Agama Islam dengan pakai blog

Apa itu blog?
Blog itu singkatan dari web log. Sederhananya, blog itu seperti kita membuat website pribadi, seperti punya penerbitan majalah atau buku secara online milik kita sendiri. Enak bukan?

Weblog atau blog dapat digunakan sebagai media dalam pembelajaran yang bersifat opensource, bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan pengguna. 
Melalui blog, murid dapat mengakses informasi belajar dan meningkatkan keterampilan teknologinya, berbagi dan menggunakan ulang konten-konten pembelajaran.

Kelebihan blog secara umum:
1. Bisa gratis. Bisa Wordpress atau Blogger.
2. Mudah bagi guru untuk mengisi konten
3. Mudah disisipi gambar dan video pendek (kalau melalui Android blogger belum bisa)
4. Mudah ditautkan dengan Channel YouTube kita atau Google Form yang kita buat.
5. Murid mudah mengakses, rata –rata template di blogger sudah mobile friendly. Mudah dan ringan diakses lewat HP.
6. Murid dengan mudah dapat mengakses ulang sewaktu-waktu ingin mempelajari ulang.

Tips bagi guru; menggunakan blog untuk beberapa KD. Tidak semua KD pakai blog agar tidak bosan. Bisa dipakai bergantian dengan media lain.

Selama wabah covid-19, saya bisa memanfaatkan blog untuk pembelajaran jarak jauh secara daring. Murid bisa membaca materinya dulu, mengamati gambar, mendengarkan video pembelajaran yang saya tautkan ke blog. 
Selanjutnya murid mengerjakan latihan dengan soal / tugas yang saya buat di Google Form kemudian ditautkan ke blog.

Google form bisa untuk membuat soal berbentuk pilihan ganda atau esay, bisa juga meminta untuk mengumpulkan dalam bentuk gambar atau rekaman suara. Kalau pengiriman Vidio saya pakai Telegram.

Bapak ibu bisa mencanakan kedepan, setelah mempelajari materi di blog, murid diminta mengunggah karya atau penampilan mereka melalui instagram post dengan hastag tertentu dan mention gurunya.

Tentu blog juga punya kekurangan. Salah satunya adalah komunikasi dua arahnya agak terbatas dan kurang luwes. Kolom komentar di blog memang membantu, tetapi kalau muridnya ratusan dari berbagai kelas seperti saya, komunikasi dua arah lewat kolom komentar di blog kurang membantu. Bisa sih dikelompokkan perkelas komentar, tapi ternyata tidak semua murid memahami itu akhirnya salah kelas.

Untuk menyiasatinya, kita bisa mengkombinasikan dengan media lain, seperti WA group, Ig, atau Zoom. Bisa disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan siswa.

Demikian penjelasan sederhana saya berdasar pengalaman. Semoga ada sedikit manfaat. Amin.


Komentar