Aspek yang diujikan dalam asesmen Nasional

 

Asesmen Nasional, Apa Saja Aspek yang Diujikan?

Jika Ujian Nasional selama ini diperuntukkan bagi seluruh siswa yang berada di tingkat akhir masa sekolah, seperti kelas 6, 9, dan 12, kini tidak lagi. 

Peningkatan kualitas pembelajaran, pengajaran, juga layanan dan lingkungan pendidikan, inti dari mengubah Ujian Nasional menjadi Asesmen Nasional.

Apa itu Asesmen Nasional?

Nah Asesmen Nasional yang dimaksud Bapak Mendikbud adalah, seperti yang dikatakan tadi, ujian ini tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, melainkan mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan yang mencakup proses, input, juga hasil.

3 Aspek yang diujikan

1. Asesmen kompetensi minimal

[AKM dirancang untuk mengukur capaian murid dari hasil belajar kognitif, meliputi literasi dan numerik]

2. Survei karakter

3. Survei lingkungan belajar


Pada Asesmen Kompetensi Minimum, yang akan diukur adalah capaian peserta didik melalui pembelajarannya di ranah kognitif, seperti literasi dan juga numerasi.

 

Apa yang dimaksud Literasi dan Numerasi?

Menurut National Institute for Literacy 

literasi adalah kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, bahkan menghitung dan memecahkan masalah. 

menurut UNESCO, 

literasi memang menjadi hak setiap orang dan juga dasar yang harus dimiliki untuk belajar sepanjang hayatnya. Kemampuan literasi mampu memberdayakan dan meningkatkan kualitas individu, keluarga, juga masyarakat.

Jadi, dapat kita pahami,

literasi adalah kemampuan yang lebih dari sekedar membaca dan menulis, tetapi mendorong agar peserta didik mampu menganalisis dengan membaca situasi atau hal-hal yang terjadi di sekitarnya, dengan pemecahan masalah berdasarkan dari apa yang dipelajarinya.

 

Sedangkan Numerasi, secara umum diartikan sebagai sebuah kecakapan dan pengetahuan seseorang dalam menggunakan berbagai macam angka serta simbol-simbol, yang terkait dengan matematika dasar. Nah, pengetahuan itu digunakan untuk memecahkan masalah-masalah praktis yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari.


Selain itu, dengan numerasi, seseorang juga dapat menganalisis informasi yang ditampilkan dengan berbagai bentuk, seperti tabel, grafik, bagan, dan banyak lainnya. Setelah mampu menganalisis, kemudian individu tersebut akan menggunakan interpretasi hasil analisisnya, untuk memprediksi dan selanjutnya mengambil keputusan.

Kegunaan dari ujian ini menyeimbangkan arah berfikir murid dalam arus informasi mengalir begitu deras, dan membutuhkan kemampuan menganalisis yang baik untuk menyaring dan memilah mana informasi yang bermanfaat, benar, dan baik, mana yang tidak baik dan tidak ada manfaatnya.

Hal ini akan sangat terbantu dalam memahami dan mempelajari bidang ilmu lainnya, terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan angka secara kuantitatif.

 

Lalu bagian kedua yang diujikan dalam Asesmen Nasional adalah 

survei karakter. Penilaian pada survei karakter, dirancang untuk mengukur capaian peserta didik berdasarkan hasil belajar sosial emosional, yang berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila.

Ada 6 indikator:

  1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
  2. Berkebhinekaan global,
  3. Mandiri,
  4. Bergotong Royong,
  5. Bernalar kritis,
  6. Kreatif.

 

Kemudian, bagian ketiga yang diujikan dalam Asesmen Nasional adalah 

survei lingkungan belajar. Survei ini digunakan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek-aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah. Jadi, tidak hanya peserta didik saja nantinya yang akan dinilai, melainkan seluruh aspek yang mendukung pembelajaran juga. Dengan begitu, dapat dengan mulai mengevaluasi apa yang seharusnya dapat ditingkatkan, dan sejauh mana capaian yang sudah dilakukan.

Asesmen Nasional tidak lagi menitik beratkan pada evaluasi capaian siswa. Oleh karena itu, berdasarkan materi yang dijelaskan oleh Kemendikbud RI, Asesmen Nasional akan diterapkan untuk peserta didik yang berada di kelas 5 SD/MI, 8 SMP/MTs, dan 11 SMA/MA/SMK.

Kalau kamu pahami dengan baik, kebijakan baru ini justru sangat memudahkan kamu untuk mengembangkan pengetahuanmu. Tidak lagi hanya berfokus pada mata pelajaran yang akan diujikan di akhir nanti, melainkan, kamu bisa melakukan eksplorasi lebih luas untuk bisa mencapai hasil yang diharapkan dalam Asesmen Nasional.

Untuk itu, penting bagi kamu mulai belajar tidak hanya sekedar menjawab soal dan menghafalkan teori saja. Melainkan mulai mempelajari konsep dasar pemikiran, sering membaca buku, sering melakukan observasi dalam kehidupan sehari-hari, dan juga aktif berdiskusi, tinggalkan main game, main hp.


sUMBER TULISAn

Referensi: 

Kasih, Ayunda Pininta. 'Asesmen Nasional Jadi Pengganti UN 2021, Ini 3 Aspek yang Akan Diuji', Kompas.com, 8 Oktober 2020 [online], Available at: https://www.kompas.com/edu/read/2020/10/08/075005071/asesmen-nasional-jadi-pengganti-un-2021-ini-3-aspek-yang-akan-diuji?page=1  (Accessed: 8 Oktober 2020).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. (2020) Asesmen Nasional: AKM, Survey Karakter Dan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

 

Komentar