6 cara menulis sampai ke penerbit


Resume Kuliah online 05 April 2020mulai 18.35-21.05 wib

Pemateri: Akbar Zainuddin, MM, MWJ
Penulis Buku: Man Jadda Wajada.
Kompetensi: proses penulisan buku mulai dari ide sampai ke penerbit.  (Penekanan ada pada langkah menyerahkan naskah ke penerbit)
Link materi : https://youtu.be/Pvq2dqyWNcQ

Sedikit perkenalan. 
Saya Akbar Zainudin, Penulis buku Man Jadda Wajada. Alhamdulillah, berkat Man Jadda Wajada ini saya bisa keliling ke-33 Provinsi di Indonesia. Satu yang belum; PAPUA. Mudah-mudahan setelah lebaran bisa ke Papua. Siapa tahu ada orang PGRI Papua di sini. 
Saya menulis sejak SMA saat saya di Gontor. Dilanjutkan pada saat mahsiswa. 
Menulis buku pertama tahun 2008, yang diterbitkan Gramedia, Man Jadda Wajada. Hingga sekarang, baru 13 buku saya tulis. Hampir semua tentang motivasi.

Ada enam langkah menerbitkan buku beliau singkat menjadi TOJTRP.

Langkah pertama adalah T. Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi. 
Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya. 
Kalau buku saya, kebanyakan adalah buku-buku motivasi. Kalau buku Om Jay, buku-buku pendidikan. Dan sebagainya.

Langkah kedua adalah O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI. 
Kegunaan dari outline, adalah:
1. Agar tulisan kita terarah.
2. Bisa buat jadwal dan target.
3. Menghindari "ngeblank" pada saat menulis. 
4. Agar bukunya selesai. 
Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai.

Saat membaca tulsan ini sudah punya tema? Sudah ada daftar isinya belum?
Ada gambaran dalam berbagi pengalaman Intinya sebetulnya sama, semisal membuat sebuah komik...klo dalam komik langkah yg lakukan 
-Tema
-Tokoh
-Chapter
-Tulis cerita
-Story board
-Gambar
-Lay out
-Colouring
-Revisi
-Penerbit
Mungkin itu teknik dalam proses pembuatan komik yg bisa dilakukan.

Langkah ketiga adalah J. Buatlah jadwal penulisan.
Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai. 
Diantara manfaat kita membuat jadwal, akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita.

Langkah keempat adalah T. Tuliskan. 
Outline sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya. 
Di sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau tidak. 
Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna, jika terpaku hal itu akan terbengkalai tulisan kita, alias tidak pernah selesai. Kalau sudah selesai maka akan mudah pada langkag berikutnya.

Langkah kelima adalah R,  REVISI. 
Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna. 
Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa. Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku. 
Tahap kedua, baru revisi. Apa saja yang direvisi?
1. Data dan informasi yang kurang. 
2. Tata Bahasa
3. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir. 
4. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.
Ingat baik-baik. Jangan terpaku dengan satu judul artikel sampai sempurna. Selesaikan saja semua draft bukunya, apapun bentuknya. Setelah draft selesai, baru direvisi.

Langkah keenam adalah P yaitu dikirim ke penerbit. 
Apa yang menjadi pertimbangan penerbit?
Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca, semisal pertanyaan:
Apakah pembaca butuh buku kita? 
Siapa yang butuh? 
Berapa banyak orang yang butuh? 
Buku kita menjawab kebutuhan apa?
Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar. 
Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.
Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis. 
Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis? 
Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit. 
Ketiga, pertanyaan penerbit adalah, apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku? 
Harus punya jawabannya.
Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual. 
Bagaimana cara mengirim naskah?
1. Naskah harus sudah jadi. 
2. Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk
Berapa lama?
Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan.

Doa selamat dari covid-19.
Dibaca setelah shalat fardhu 3 kali.

Komentar